Tip sehat ala kampung
SEKELUMIT SEHAT
Pagi, 6 Syawal 1442 H, di sisi utara alun-alun Kota Wisata Batu saat sedang santai menikmati kesejukan dan kesegaran udara jantung kota kecil nan asri ini sempat ngobrol ringan dengan mbak Ema, tetangga se Rt yang juga sedang joging. Alhamdulillah sudah sekitar 25 tahun bertetangga, baru sempat ngobrol agak gayeng pagi ini seputar kesehatan.
Ringan-ringan saja, setelah basa basi sedikit belanjut dengan pertanyaan mbak Ema tentang kesehatan. Maaf, jika saya ditanya tentang tip sehat, maka saya akan jawab yang pertama adalah shalat dan gerakan-gerakannya, yang itu saya dapat dengan mengali ilmu dari pakar medis dan yang berkompeten atau orang-orang bijak lainnya, bahwa dari takbiratul ikram ruku', iktidal, sujud, iftiras, tahiyat semuanya ada faedah dan manfaat tersendiri bagi tubuh, metabolisme tubuh beserta seluruh jaringannya.
Again, terkait dengan makan dan pola makan, maka saya jawab, saya ini tidak makan pedas, lombok atau cabe bagi saya adalah penyedap masakan sebagaiman bumbu-bumbu masak yang lainnya, bukan malah jadi kontributor penyakit. Sayur banyak yang saya konsumsi, ada yang dengan dimasak, tapi ada juga yang tanpa harus dimasak terlebih dahulu, cukup dibersihkan saja alias dicuci. Saya suka mentimun, sawi, kubis, kacang panjang mentah (tanpa dimasak) dicolek dengan sambal tidak pedas kadang dipadu dengan ikan asin peda atau tahu setengah matang sudah cukup nikmat. Saya juga suka terong goreng krispi, daun bayam goreng krispi, cah jamur, cah sawi, cah kangkung dan lain-lain. Makan nasi secukupnya saja, boleh dibilang porsi nasi yang saya makan mungkin hanya sedikit jika dibandingkan dengan yang dibayangkan orang jika melihat postur tubuh saya. Makan ketika sudah lapar betul, dan berhenti makan sebelum kenyang dan prinsip "makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan" adalah kaidah penting dalam menjaga pola makan. Bersyukur dengan apa yang dikaruniakan oleh Allah adalah kata kunci.
Saya tidak merokok dan sekarang sangat anti rokok walau dulu pernah juga jadi perokok berat. Jangankan rokoknya, asapnya saja saya sudah tidak suka, maka kalau ada orang yang merokok didekat saya maka saya akan berusaha menjauh atau menghindar agar tidak terkena asapnya.
Lalu yang bersifat non material, terkait kesehatan adalah hidup gembira, jangan pelihara dendam, jangan membenci, sukalah meminta maaf dan menjadi pemaaf untuk sesama. Legakan hati hadapi setiap langkah kehidupan dengan optimis, berjalan tetap dalam koridor ibadah dan istiqamah.
Apalagi dimasa pandemi ini, maka yang harus berhati-hati dan waspada utamanya adalah diri pribadi kita masing-masing. Kesehatan kita, keselamatan kita adalah tanggung jawab masing-masing. Faktor dari luar adalah faktor penunjang sebagai jalan ikhtiar yang diupayakan bersama. Dengan keluarga, teman, tetangga dan masyarakat luas termasuk negara dan bangsa adalah dalam rangka penyelamatan universal.
Sebagai pamungkasnya, tentu saja adalah do'a, jangan pernah putus untuk senantiasa memohon ampunan kehadhirat-Nya, mohong untuk segera dibebaskan dari wabah yang sedang menyebar ini. Mudah-mudahan Allah senantiasa merahmati dan melimpahkan barakahnya. Amin Yaa Rabbal 'alami.
Batu, 18 Mei 2021
_____________________
<Bambang Efendi HW>
juru laden sekolah
Komentar
Posting Komentar