Hardiknas

                                                                      HARDIK                                                                          

Mengisi hari di dua Mei 2020 ini meluangkan waktu untuk mulai menyusun silabus pendidikan karena ada berita bahwa pembelajaran dirumah kemungkinan akan lebih panjang lagi yaitu sampai akhir tahun. Walaupun baru dimungkinkan akan tetapi antisipasi sangat diperlukan.

Jika benar adanya maka itu artinya satu semester awal nanti siswa tetap harus belajar dirumah, guru mengajar dari rumah. Lalu siapa yang akan mendapingi nsiswa belajar ? Dirumah tentu dengan keluarga atau orang tua. Tidak semua orang tua mempunyai kopetensi dibidang pembelajaran, walau sebenarnya secara kodrat dan sunatullah setiap orang tua itu adalah guru
Pendidikan adalah modal dasar dari seluruh tatanan dan sistem kehidupan dibumi ini, bahkan mungkin bagi seluruh semesta alam. Pada hakekatnya penciptaan makhluk ini adalah tidak terlepas dari unsur pendidikan.
Allah mendidik malaikat, mendidik Adam, mendidik jin dan manusia juga seluruh ciptaan-Nya adalah untuk menyembah pada Dzat satu-satunya, sang Pencipta yaitu Allah SWT.
Ramadhan ada disebut juga sebagai tarbiyatun nafs, pendidikan bagi manusia. Didalamnya juga diturunkan Al Qr'an, tidak lain adalah dalam rangka mendidik manusia melalui sang Maha guru Rasulullah Muhammad SAW.
Di negeri ini, 2 Mei dijadikan tonggak bangkitnya Pendidikan Nasional yang merujuk pada seorang tokoh Nasional Ki Hajar Dewantoro dengan Budi Utomo nya. Trilogi pendidikan dari beliau yang sampai saat ini jadi idiom, yakni "ing ngarsa sung tuladha ing madya magun karsa tut wuri handayani" sebuah jargon yang sangat kental dengan kultur jawa yang dipublis sejak tahung 1908.
Muhammadiyah yang lahir pada tahun 1912, juga menancapkan tonggak kebangkitan pendidikan di Indonesia yang masih dalam genggaman kaum imperialis penjajah Belanda. Seorang tokoh besar dengan kedalaman ilmu agama dan wawasan kedepan yang begitu jauh dan luas, KH. Ahmad Dahlan menggerakkan pendidikan dengan landasan aqidah akhlaq, ilmu pengetahuan dan amal perbuatan. Tiga norma yang kemudian dijadlkan sebagai "holistik pendidikan" di Persyarikatan Muhammadiyah.
Yarfa'i lahu ladzina amanu minkum wa ladzina 'utul 'ilma darajatin adalah pedoman pertama dan utama yang digariskan oleh Allah SWT, yang kemudian diteruskan oleh sang pembawa risalah Rasulullahu Muhammad SAW melalui suri tauladan kepribadiannya yaitu siddiq, amanah, tablig dan fatonah adalah tonggak pendidikan akhlaqul karimah yang ditancapkan sejak 15 abad lalu.
Ramadhan dan Pendidikan adalah dua hal yang includ, identik, menyatu sebagai momentum pembelajaran bagi orang-orang yang beriman dan berfikir.
Hari kesembilan adalah penghujung satu fase Ramadhan. Satu hari lagi tahapan rahmah ini akan segera berlalu dari tahap rahmat untuk berganti dengan segmen maghfirah. Lalu pendidikan apa yang sudah kita dapatkan dari sepuluh hari pertama Ramadhan ini.
Hari Pendidikan Nasional tahun ini, Ramadhan tahun ini sedang dalam masa sulit secara global. Yakin, situasi sekarang inipun adalah situasi yang diciptakan-Nya dalam rangka mendidik umat manusia agar mawas diri lagi, apa yang telah diperbuat dimasa kemarin. Kemudian apa yang sudah dipersiapkan untuk menyongsong hari esoknya.
Silabus pembelajaran sebagai panduan bagi orang tua untuk mengawal belajar anak di rumah memang suatu keniscayaan yang harus disusun mengingat urgensi dan kepentinganya. Insya Allah.
Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional.

___________________________________________
Batu, 9 Ramadhan 1441 H / 2 Mei 2020.
>Bambang Efendi HW<



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas 2 (B. Jawa/angka takeran)

Kelas 3 (B. Jawa)

Kelas 6 (b. Jawa/macapat ll)